Sumber: Google |
Kasus kekerasan pada Audrey siswi SMP yang berusia 14 tahun mampum menyita banyak perhatian berbagai kalangan khususnya warga net. Nama Audry mendadak menjadi terkenal karena tagar #JusticeForAudrey menjadi tranding di Twitter.
Kasus Audry mamapu menyita simpatik warga net, dimana dikabarkan Audry yang dikeroyok 12 siswi menengah atas, hal tersebut membuat warga net merasa geram dan kesal dan akhirnya membuat petisi online di laman Change.org dengan judul "KPAI dan KPPPA, Segera Berikan Keadilan untuk Audrey #JusticeForAudrey!"
Petisi itu ditujukan kepada Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Indonesia dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
Dalam petisi tersebut diceritakan bagaimana kronologi kejadian sampai sebelumnya keluarga korban bungkam ketika dikonfirmasi masalah kejadiannya.
Awalnya, petisi ini ditargetkan untuk mendapatkan 500 ribu tanda tangan. Namun, sampai saat AKURAT.CO melihat kembali petisi tersebut pukul 22.19 WIB, petisi tersebut sudah ditanda tangani 1.329.140, yang ditargetkan mencapai 1. 500.000.
Petisi. Screencapture
Sebelumnya, tagar #JusticeForAudrey bergaung di media sosial, hari ini, sebagai tanda solidaritas untuk Audrey yang menjadi korban pengeroyokan di Pontianak, Kalimantan Barat.
Netter dengan akun @syarifahmelinda menceritakan kisah A di Twitter. Cerita itu kemudian di-retweets berkali-kali oleh warganet.
"Nasib kurang beruntung dialami oleh Ay (14), siswi SMPN 17 Pontianak yang menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan 12 orang pelajar berbagai SMA di Kota Pontianak," demikian ditulis @syarifahmelinda.
Pengeroyokan terhadap A terjadi belum lama ini. Pemicu pengeroyokan hanya karena komentar tentang cowok melalui Facebook. Akibatnya, A dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Medika pada Senin (8/4/2019).
Menurut Wakil Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah Kalimantan Barat Tumbur Manalu pengeroyokan tersebut dilakukan oleh 12 siswi pada Jumat (29/3/2019). Tapi menurut laporan Antara, dari pengakuan korban, pelaku utama penganiayaan ada tiga orang, yakni berinisial NE, TP dan FZ, sedangkan sembilan orang lainnya hanya sebagai penonton.
Sumber: Akurat.co
No comments:
Post a Comment