Tuesday, April 9, 2019

Audrey Harus Dapat Keadailan: GUbernur Kalimantan Barat

Sumber: Googla

Sutarmidji Gubernur Kalimantan Barat angkat suara terkait kasus Audrey. Dirinya mengaku sangat prihatin terkait apa yang terjadi dengan Audrey.

"Ass. Saya sungguh sangat prihatin dengan kasus pengeroyokan oleh 12 anak perempuan terhadap anak perempuan juga hanya karena masalah sepele," tulis bang.midji melalui insta storynya.

"Mereka memang masih di bawah umur, tapi kalau dikaji, apa yang mereka lakukan lebih dari kenakalan anak di bawah umur," ujar Sutarmidji.

"Saya berharap kasus ini ditangani secara hukum dan kita kesampingkan karena pelakunya anak di bawah umur," kata dia.

Belai juga mendukung upaya keluarga korban untuk mendapatkan keadilan.

"Harus ada efek jera dan saya dukung upaya orang tua korban untuk dapatkan keadilan. Guru hendaknya bisa tahu perilaku anak di sekolah," ucap mantan Wali Kota Pontianak ini.

Menurut Wakil Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah Kalimantan Barat Tumbur Manalu pengeroyokan tersebut dilakukan oleh 12 siswi pada Jumat (29/3/2019). Tapi menurut laporan Antara, dari pengakuan korban, pelaku utama penganiayaan ada tiga orang, yakni berinisial NE, TP dan FZ, sedangkan sembilan orang lainnya hanya sebagai penonton.

"Kejadian dua pekan lalu, Jumat (29/3/2019), tetapi baru dilaporkan kepada orangtuanya Jumat (5/4/2019) dan ada pengaduan ke Polsek Pontianak Selatan. Kemudian kami dari KPAD langsung menerima pengaduan," kata Manalu di kantor KPPAD yang dikutip AKURAT.CO dari Tribunnews.

Manalu menjelaskan pemicu pengeroyokan tersebut karena masalah asmara antara kakak sepupu korban dan salah satu pelaku. Saat itu, korban turut berkomentar di laman Facebook kakak sepupunya. Namun, komentar korban dianggap menyinggung salah satu pelaku.

"Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info, kakak sepupu korban merupakan mantan pacar dari pelaku penganiayaan ini. Di media sosial mereka saling komentar sehingga pelaku menjemput korban karena kesal terhadap komentar itu," katanya.

Pelaku menjemput korban di rumahnya dengan dalih diajak ngobrol. Korban diajak ke Jalan Sulawesi dan Taman Akcaya. Berdasarkan keterangan korban, di dua lokasi tersebut para pelaku melakukan tindak kekerasan.

Sumber: Akurat.co

No comments:

Post a Comment