Wednesday, October 9, 2019

Terus di Pojokan Asosiasi Vape Angkat Suara


Pemberitaan terkait rokok elektrik atau vape yang kini semakin marak yang mengatakan bahwa vape adlalah prodak yang sangat berbahay untuk kesehatan. Meskinpun awalnya vape dianggap sebagai alternatif bagi seorang agar berhenti merokok.

Pemberitaan yang memojokkan rokok eletrik atau Vape, akhir-akhir ini beredar cukup masif dari berbagai media. Pasalnya, Vape dianggap sebagai produk berbahaya untuk kesehatan, meski produk ini merupakan alternatif bagi seseorang agar berhenti merokok.

Melihat hal ini, berbagai asosiasi Vape di Indonesia dan komunitas Vape memberikan pembelaan terkait berita-berita miring soal Vape ini. Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR, Ariyo Bimmo, memberikan pernyataannya terkait hal tersebut, dalam acara 'Vape Alternative Tobacco in Industry 4.0' di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu, (9/10).

"Kita semua tahu banyak berita simpang siur, bahkan cenderung negatif mengenai Vape. Minimnya informasi atau pengenalan soal Vape membuat Vape seolah barang berbahaya. Padahal, Vape merupakan produk alternatif untuk mengalihkan perokok. Prevelansi merokok terus meningkat, tapi Vape seolah yang paling salah. Padahal berapa banyak orang meninggal karena rokok," buka Ariyo.

Terkait kesehatan, Ariyo tetap berpegang pada penelitian yang dikeluarkan oleh sebuah perguruan tinggi di Inggris yang menyatakan Vape aman.

"Penelitian Royal College of Phsyicians di London telah menyatakan 95% lebih aman daripada rokok. Kita perlu meningkatkan edukasi dan advokasi lebih lagi, agar pemerintah dan masyarakat Indonesia khususnya punya pemahaman yang benar tentang Vape," tambahnya.

Selain sebagai produk untuk mengalihkan seseorang dari rokok, Ariyo mengatakan bahwa industri Vape sendiri telah memberikan manfaat bagi orang banyak dalam urusan lapangan pekerjaan.

"Pertumbuhan Vape terus berkembang yang melahirkan kreativitas anak bangsa dan juga meningkatkan ekonomi kita. Kita tekankan Vape sebagai alternatif cigarattes dan industri 4.0. Industri Vape sendiri juga melahirkan banyak kreativitas; ada brewer (pembuat liquid), coder, ada influencer ada vaporista dan masih banyak lagi," lanjutnya.

Agar tidak terus diserang, Ariyo menginginkan semua pihak dapat duduk bersama untuk berdiskusi dan bertukar pendapat.

"Kita perlu memberikan saran, regulasi, kepada pemerintah melalui para asosiasi dan memberikan penjelasan mengenai industri Vape yang telah berkontribusi menciptakan tenaga kerja dan bisnis baru di Indonesia. Tentunya dengan regulasi yang benar, disertai informasi kesehatan yang jelas yang dapat memberikan dampak positif pada masyarakat," tutupnya.


Sumber: Akurat.co

No comments:

Post a Comment