Wednesday, October 9, 2019

8 Desa di Bangka Belitung Menderita Stunting

Akurat.co

Delapan desa di wilayah kepulauan Bangka Belitung tercatat mengalami masalah stunting (kekerdilan). Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana Bangka Selatan, Supriyadi, di Toboali, Rabu, (9/10), mengatakan, secara keseluruhan wilayah Bangka Selatan masih aman, namun ada delapan desa masih mengalami kasus Stunting yang cukup berbahaya.

"Kalau dari penilaian keseluruhan terkait Stunting Basel masih aman, namun delapan desa yaitu Desa Tepus, Sidoharjo, Pongok, Payung, Serdang, Jelutung II, Gudang dan Sebagin masih mengalami permasalahan Stunting," jelas dia.

Dari delapan desa yang masih mengalami permasalahan Stunting ini, yang paling berbahaya di Desa Sidoharjo dengan angka pravalensinya mencapai 48,8 persen dan disusul Desa Tepus diurutan kedua yang mencapai pravelensi sebesar 43,8 persen.

"Stunting merupakan sebuah kondisi dimana tubuh anak-anak Balita kekurangan gizi sehingga anak bersangkutan akan mengalami kondisi tubuh yang pendek," ujarnya.

Selain mengalami kondisi tubuh yang pendek dan tidak sesuai, Stunting juga dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, Kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme dalam tubuh.

Stunting juga memiliki dampak lainnya seperti gangguan interaksi sosial, gangguan kognitif serta penyakit tidak menular yang dirasakan oleh Balita yang alami Stunting.

"Kami mengimbau kepada masyarakat melakukan antisipasi dini untuk menghindari penyakit tersebut," ajaknya.



Sumber: Akurat.co

No comments:

Post a Comment